Gak semua konflik berbahaya lho,
malahan ada konflik yang di kelola dan dipelihara. Konflik disini diluar
konteks politik atau keamanan Negara. Tapi konflik yang saya akan coba rumuskan
adalah dalah hal manajemen bisnis. Manajemen konflik adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari manajemen bisnis. Dimana suatu kondisi komunikasi yang
diciptakan untuk memberikan keuntungan berlipat bagi perusahaan. (tendi 2014)
Manajemen konflik sangat mudah,
sebuah contoh yang sering saya uraikan dalam seminar seminar saya di alam mimpi.
Manajemen konflik paling ringan adalah bagaimana cara untuk menciptakan konflik
di antara sesama karyawan dengan tujuan menciptakan loyalitas yang sejati
kepada pimpinan atau owner, manajemen konflik tidak diajarkan di sekolah bisnis
modern atau di seminar seminar tentang HRD, karena semua mereka mengedepankan
kerukunan dan kenyammanan sehingga muncul etos kerja yang baik.
Manajemen Konflik ada pada sebuah bisnis tradisional yang sudah diajarkan sejak ribuan tahun yang lalu, model ini diadaftasi dari tata kelola kerajaan jaman dulu. Mari kita kontemplasikan, seorang juragan punya 2 orang supir, bagaimana menciptakan konflilk halus yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas. Dengan cara mudah yaitu, panggil satu sat persatu ke dua orang karyawan tersebut, beri bonus, dan katakan : “bonus ini hanya untukmu, si B tidak diberi, saya ingin kamu lebih baik dari B” Kemudian panggil karyawan yang satunya lagi dan katakana hal yang sama “bonus ini hanya untukmu, si A tidak diberi, saya ingin kamu lebih baik dari A”.
Manajemen Konflik ada pada sebuah bisnis tradisional yang sudah diajarkan sejak ribuan tahun yang lalu, model ini diadaftasi dari tata kelola kerajaan jaman dulu. Mari kita kontemplasikan, seorang juragan punya 2 orang supir, bagaimana menciptakan konflilk halus yang bertujuan untuk meningkatkan loyalitas. Dengan cara mudah yaitu, panggil satu sat persatu ke dua orang karyawan tersebut, beri bonus, dan katakan : “bonus ini hanya untukmu, si B tidak diberi, saya ingin kamu lebih baik dari B” Kemudian panggil karyawan yang satunya lagi dan katakana hal yang sama “bonus ini hanya untukmu, si A tidak diberi, saya ingin kamu lebih baik dari A”.
Maka dengan begitu, konflik halus
akan terjadi, mereka akan berlomba untuk menunjukkan siapa diantara mereka yang
lebih baik, loyalitas dengan sendirinya akan muncul secara mengejutkan. Si A
mungkin akan merasa paling disayang atasan, begitu juga si B. jika sudah
begini, maka jika si B akan melakukan kejahatan, maka si A akan melaporkannya
juga begitu sebaliknya.
Eitssss, jangan buru buru
dibantah, saya kan udah bilang hal ini tidak diajarkan di sekolah sekolah bisnis
modern.
Satu contoh lagi, perusahaan
besar jarang memberikan ruang ngobrol untuk karyawannya, jarak dari jalan ke
kantor atau dari ruang parkir ke pabrik diperpendek, tempat absen kecil, ruang
tunggu tidak luas, tempat makan kecil. Ruang untuk meluangkan aspirasi sesama
karyawan hamper gak ada. Itu adalah bagian dari upaya untuk menciptakan konflik
sesama karyawan. Jika karyawan ada “hawa panas”, maka mereka tidak akan
bersatu, dan kebijakan kebijakan yang sebenernanta merugikan karyawan tidak ada
yang membantah apalagi mendemonya.
Manajemen konflik bisa
diterapakan di perusahaan anda, baik yang baru atau yang sudah lama. Ciptakan jarak
aman bagi setiap karyawan, aman dimata perusahaan.
Bersambung yaa, tulisan
selanjutnya bagaimana menciptakan konflik sama dengan menciptakan untung
No comments:
Post a Comment