Tuesday, 9 September 2014

Percetakan di Tasikmalaya, terbesar dan terlengkap


boleh donk kita tetap memakai slogan itu, bukan apa apa. doa juga sih.
banyak orang berstatement, kok bisa ya TG memberikan harga murah, banyak juga orang yg pesimis TG tidak bisa bertahan jika harga segitu, harga murah menjadi perbincangan dikalangan percetakan, takut keambil pasarnya, takut gak kebagian order atau takut gak bisa bersaing.

murah bukan tanpa sebab, konotasinya mungkin sekilas adalah kumuh, jelek, sedikit, kurang, dll. konotasi murah kan emang begitu, beda dengan mahal, identik dengan mewah dan bagusss. tapi lain barang lain percetakan, murah di percetakan bukan berarti buruk, bisa jadi itu point utama yang dicari konsumen.


inget waktu dulu, ketika percetakan di Tasik mempunyai standar harga 35ribu permtr untuk spanduk, TG langsung pasang harga bawah rp. 25ribu permeter, ketika berikutnya harga di 25ribu permeter, TG ambil inisiati menjual di kisaran 15ribu permeter, diiklanin di koran lokal, berbagai macam reaksi timbul, ungkapan ungkapan sinistis berhamburan : moal aya batian, moal bisa bertahan, percetakan ngontrak masang iklan, dan masih banyak yg lainnya.

ada -ada aja reaksinya, toh sebenarnya dengan harga yg paling bawah, justru kita mendapatkan keuntungan yang lebih besar, kita ambil contoh, harga saya waktu rame ramenya pilcaleg pertama tahun 2004 adalah rp. 15ribu permeter, sama dengan bandung pada waktu itu, sebenarnya kalau mau tau, waktu itu saya nyetak ke jakarta dapat 9.000 permeter, ketika nyetak 1000 meter, maka otomatis saya bisa dapat untung 6jutaan, lumayan bukan untuk waktu itu, lha itu kan banyak, kalo sedikit,... Kembali saya pasang peraturan, harga 15ribu berlaku mulai pesanan 500 meter, mudah kan.. jika kurang dari itu maka 25-20ribu aja. simpel kan, ini yang banyak orang percetakan gak tau,

Harga murah juga penarik rizki lho, satu cerita ada seorang konsumen yang katanya sudah keliling tasikmalaya mencari harga cetak buku yang minimal sama dengan bandung, semua yg ditemui nyerahhhh,. karena harganya kemurahan. saya heran, kok gak bisa ya, padahal di bandung harganya segitu bisa. maka dengan penuh pertimbangan, saya sanggupi dengan harga yang sama dengan bandung, eh ternyata, orderannya hingga kini masih mengalir, dengan harga yang tentu saja bisa saya atur sendiri.

murah,...kali ini lain cerita banyak sekali konsumen yang datang ke TG dengan membawa perbandngan harga tidak lagi dari percetakan tetangga, tapi dari percetakan percetakan seluruh indonesia, kali ini persaingan Tg tidak lagi dengen percetakan di tasikmalaya, TG bersaing dengan jakarta, Bandung, Semarang, Purwokerto dan Bali.
Tidak heran, ke TG banyak konsumen yang membawa price list dari percetakan percetakan tersebut, kita tetap dipaksa bisa bersaing, malahan harus bisa memberikan harga yang murah dari itu.
TG punya keyakinan bahwa orang usaha, orang yang bikin daftar harga percetakan di online tentu tidak menghitung dengan asumsi kerugian, semua untung. makanya, daftar harga yang ada di TG adalah semuanya hasil copy paste dari Internet, karena kami meyakini harga cetakan di seluruh Indonesia, kecuali papua (sebelum tol laut dibangun) adalah sama, yaitu harga jual lebih besar daripada harga produksi. Keyakinan ini bukan tanpa alasan, berkali kali Tg hitung ulang price list misalnya di cetak brosur .com adalah tetap ada untungnya yang lumayan besar.
tinggal bagaimana kita mengemasnya agar terlihat lebih professional,
sering kali TG menantang silahkan mau harga berapa, toh kualitas mah nuturkeun.

murah, memang selalu didengungkan di TG, memberi pemahaman bahwa cetakan dengan harga murah saja untungnya sudah berlipat, apalagi dengan harga yang tidak murah, contoh harga murah itu minimal keuntungan adalah sebesar 30% dari seluruh biaya produksi. Murah juga relatif, ada orang yang dikasih harga undangan 12.500an dibilang murah, atau ada yg dikasih 5000an tetap nawar pingin 4000an, reaksi konsumen sebenanya bisa ketahuan langsung dalam proses tawar menawar, kita bisa tau dalam 3 menit pertama, konsumen ini dikasih harga yang brapa dan brapa, jangan salah sikap, konsumen dengan kemampuan Rp. 15ribu per pcs untuk undangan, jangan kita tawarin dengan 4.000an perpcs, minimal rp. 12.000an aja.

No comments: